Kerodong, merupakan kain yang dibentuk dan dijahit untuk keperluan menutup sangkar burung. Kerodong yang baik terbuat dari bahan kain yang cukup ketebalannya. Karena jika kain agak tipis, maka burung yang didalamnya akan tetap terganggu karena melihat bayangan-bayangan benda atau manusia atau binatang yang bergerak disekitar.
Tentunya selain bahan yang cukup tebal, juga bentuk (ukuran kerodong ) terhadap sangkarnya harus baik, sehingga walaupun resletingnya sudah ditutup rapat, ada sirkulasi udara yang cukup dari luar ke dalam sehingga burung di dalamnya tetap nyaman.
Kerodong dipergunakan untuk menutup sangkar burung dengan berbagai tujuan yaitu :
1. Menenangkan burung
diperlukan untuk burung yang baru dibeli dalam beradaptasi terhadap lingkungan baru, terutama jenis burung yang rentan terhadap stress. Selain itu juga untuk keperluan pengangkutan (transportasi) dari satu tempat ke tempat lain, misalnya pada saat dibawa ke arena lomba dll.
2. Menghindari burung dari angin kencang dan udara yang dingin.
Kerodong biasanya juga digunakan untuk menutup sangkar burung pada malam hari, terutama jika tempat mengantung sangkarnya angin sering berhembus dengan kencang, apalagi pada malam anginnya lembab dan akan mengurangi kondisi fitness dari si burung.
Kedua kegunaan di atas merupakan fungsi mendasar dari kerodong, walaupun demikian karena menutup sangkar burung dengan kerodong akan berefek membuat burung menjadi tenang tetapi sekaligus si burung menjadi mengurangi kicauannya dalam keadaan tertutup, maka hal ini menjadi suatu fungsi lanjut dari kerodong yang banyak dipergunakan oleh para penghobi burung untuk persiapan burung jagoannya dalam menghadapi lomba.
Fungsi Kerodong bagi Perkutut
Kerodong juga berfungsi sebagai sarana untuk menenangkan perkutut dan menghindari tiupan angin pada malam hari atau pada waktu sedang sakit. Pada lomba-lomba, burung perkutut yang terlalu gacor, sengaja dibiarkan kerodongnya dalam keadaan tertutup, sampai pada detik-detik terakhir sebelum lomba dimulai, tujuannya agar si perkutut tidak langsung manggung sebelum pertempuran dimulai, karena justru akan drop staminanya pada saat lomba sudah dimulai dari juri mulai memberi nilai (perkutut yang terlalu gacor setelah banyak bunyi akan menurun kualitas anggungannya, sehingga penilaiannya akan turun).
Selain itu pada persiapan lomba, 1 seminggu sebelum lomba terutama 2-3 hari menjelang lomba, ada penghobi yang sengaja mengerodong perkututnya agar tenang beristirahat sehingga stamina tetap terjaga. Tentu saja si perkutut sudah pernah dilatih dengan pengerodongan sebelumnya dan kombinasi perawatan tersebut dikombinasikan dengan jadwal latihan terpadu mulai dari jenis dan porsi makanan, lama dan waktu penjemuran, pengerodongan (istirahat), pemberian vitamin dll.
Latihan terpadu bagi perkutut tersebut termasuk pengerodongan sebaiknya dilakukan secara rutin bahkan sebelum seekor perkutut siap untuk lomba. Perawatan begitu penting seperti halnya seorang manager sepakbola sebuah klub dalam memberikan latihan fisik dan tehnik bagi pemainnya. Dalam hal ini si perkutut bukan hanya siap dalam stamina yang prima, juga mental yang siap pula.
Tehnik pengerodongan burung kicauan memang agak berbeda dengan perkutut, kalau pada kicauan kelihatanya porsi kerodong memang sangat dominan, seolah-olah kerodong berfungsi sebagai tombol saklar, sehingga ketika saklar dibuka, maka si burung akan langsung berkicau dengan lantang (karena senang).
Pada perkutut pengerodongan dilakukan pada waktu-waktu tertentu saja dan tidak dilakukan sepanjang hari, mengenai lama dan waktu kerodong dan training lainnya tentunya disesuaikan dengan strategi dari masing-masing pemilik perkutut.
0 Response to "Fungsi Kerodong Bagi Perkutut"
Post a Comment